Rabu, 02 September 2015

Objek Wisata Wil Padalarang

Situs Budaya Gua Pawon
Ingin merasakan wisata budaya sambil mengenal sejarah yang ada di Kabupaten Bandung Barat bisa mencoba datang ke Situs Budaya Gua Pawon. Gua ini berada di kawasan perbukitan Batugamping Citatah Padalarang, di Kampung Cibukur, RT4/15, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, terletak kira-kira 25 km sebelah barat Kota Bandung.
Tempat ini termasuk ke dalam salah satu situs prasejarah yang penting di Jawa Barat seteleh ditemukan sejumlah kerangka manusia prasejarah beserta artefak lainnya. Temuan bukti kehidupan di kawasan ini seperti perkakas dari batu dan tulang, gerabah, sisa tulang dan gigi binatang, dan berbagai macam jenis lainnya kini tersimpan dengan apik di museum Geologi Bandung.
Gua Pawon - PHRI KBB
Hasil yang paling fenomenal dari itu semua adalah penemuan fosil kerangka manusia yang masih utuh ditemukan dalam posisi meringkuk pada pertengahan 2003. Penemuan itu menandakan ada kehidupan khususnya di sepanjang pinggiran cekungan Danau Bandung Purba yang terbentuk sekitar 135.000 tahun yang lalu.
Tapak-tapak kehidupan dari Manusia Gua Pawon sangat kental di rasakan ketika menginjakan kaki di tempat ini. Bukti bahwa mereka hidup berkelompok dan bekerjasama dalam mencari hasil buruan tergambar jelas dari ruang-ruang yang ada di dalam gua.
Belum ada penemuan akurat apakah manusia Pawon itu datang dari Garut Selatan melalui Nagreg, dari Gunung halu langsung ke Utara, ataukah dari Barat melalui Sukabumi dengan menelusuri cekungan danau Bandung purba. Cekungan Bandung itu kini berbatasan dengan Rancaekek, Cicalengka, Margahayu, Soreang, Ciwidey, Banjaran, Ciparay, Majalaya, Cimahi dan Padalarang.

Menurut legenda keberadaan sasakala manusia Pawon tidak bisa dilepaskan dari Legenda Sangkuriang. Sebab dari total 9 ruangan yang terdapat di dalamnya, ada beberapa bagian ruangan yang dipercaya sebagai tempat Dayang Sumbi. Yaitu ruangan ketujuh yang disinyalir merupakan dapurnya Dayang Sumbi.
Di gua ini pun terdapat beberapa ruangan. Mulai dari ruang kamar I, Ruang Utama II, Gua Barong III, Kamar Masjid IV, Ruang Sumur Bandung V, Ruang Penyimpanan Gabah VI, Ruang Penemuan Fosil VII, Ruang Dapur VIII, Ruang Musyawarah IX. Semuanya memiliki cerita sendiri-sendiri.
Di lokasi ini pun terdapat beberapa situs alam seperti Bukit Pabeasan, Bukit Pawon, Bukit Manik, Balakbak, Karang Panganten, Gunung Masigit, dan Gunung Hawu. Keberadaan monyet liar yang hidup di sekitar Gua Pawon bisa menjadi tambahan daya tarik wisatawan, terlebih binatang primata ini sudah mulai "bersahabat" dengan manusia. Akses ke lokasi ini pun kini lebih tertata.
Saat ini kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke tempat ini adalah dari kalangan pelajar. Ini menandakan jika Gua Pawon sudah menjadi salah satu tujuan yang masuk dalam target wisata pendidikan di kalangan institusi akademis. Bagi Anda yang berminat datang ke tempat ini cukup mudah karena lokasinya tidak jauh dari Situ Ciburuy dengan menelusuri Jalan Padalarang arah Cianjur.

Puspa Iptek Sundial
Bukan hanya wisata alam, kuliner, atau wisata belanja saya yang ada di Kabupaten Bandung Barat. Wisata pendidikan pun ada di kabupaten yang baru berusia 7 tahun pasca dimekarkan dari Kabupaten Bandung ini. Ya, apalagi kalau bukan keberadaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Sundial Kota Baru Parahyangan yang bisa dikatakan sebagai miniaturnya ilmu berbasis teknologi paling gres.
Di tempat yang diresmikan 11 Mei 2002 oleh Menteri Riset dan Teknologi Hatta Rajasa kala itu, terdapat sekitar 140 alat peraga ilmu pengetahuan dari mulai hal yang paling sederhana hingga yang paling rumit sekalipun.
Beberapa alat peraga yang menjadi daya tarik pengunjung diantaranya adalah bola melayang, hilahop, kutu-kutu listrik, generator van de graff, lonceng elektron, cermin tak hingga, sepeda keseimbangan, jam matahari raksasa (sundial) dan masih banyak lagi alat-alat peraga unik yang memadukan unsur teknologi mekanik, elektronik, optik, audio, biologi dan yang lainnya.
PUSPA IPTEK Sundial - PHRI KBB
Tak ayal lokasi ini menjadi salah satu tempat favorit untuk didatangi khususnya pelajar, mahasiswa, dan umum dari berbagai daerah di Indonesia sebagai ajang pembelajaran mengenai hal-hal yang berkiatan dengan teknologi. Apalagi aksesnya yang mudah dijangkau, karena hanya beberapa ratus meter dari pintu keluar Tol Padalarang, membuat Puspa Iptek ini kerap menjadi bagian paket rekreasi sekaigus bermain di Kota Bandung.
Tarifnya yang murah membuat venue wisata pendidikan ini bisa dijangkau oleh semua kalangan. Sebagian besar alat-alat peraga di tempat ini 80% nya dibuat interactive dan bisa digunakan secara langsung sedangkan sisanya berupa display. Tidak hanya itu yang menjadi ciri khas dari bangunan ini apalagi kalau bukan jam matahri yang merupakan jam matahari terbesar di Indonesia.
Bahkan untuk jam matahari yang menggkombinasikan jam matahari tegakan dan datar, bisa dikatakan Sundial Kota Baru Parahyangan adalah yang pertama di dunia. Jam matahari tegak memiliki ukuran 50 meter persegi sedangkan yang datar 2.850 meter persegi dengan menggunakan jarum dengan panjang 30 meter dan tinggi 15 meter di posisi kemiringan 103 bujur timur dan 6 derajat lintang selatan.
Anda yang berminat berkunjung ke tempat ini bisa datang kapan saja asalkan jangan hari Senin, Idul Fitri hari pertama, Natal, dan Tahun Baru, karena tempat ini libur. Selain itu tempat ini buka mulai pukul 08.30-16.00. Tempat ini biasa penuh dikunjungi pada saat musim liburan sekolah atau weekend. Tak kurang dari 200 travel agen perjalanan di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, hingga Sulawesi, sudah bekerjasama dengan Sundial guna mengantarkan tamu-tamu yang ingin berkunjung ke tempat ini.

Curug Malela
Kabupaten Bandung Barat yang lokasinya berada di Cekungan Bandung dengan didominasi bukti dan pegunungan memiliki dan menyimpan potensi wisata curug/air terjun yang menakjubkan.
Curug Malela - PHRI KBB
Tengok saja seperti Curug Panganten, Curug cimahi, Curug Cikawari, Curug Cigulung, Curug Cikoleang, Curug Omas, Curug Layung dan tentu saja yang fenomenal adalah Curug Malela yang masuk pengelolaan Perum Perhutani KPH Bandung Selatan.
Curug Malela diakui banyak pihak termasuk Wakil Gubernur Dede Yusuf yang pernah berkunjung ke tempat ini, sebagai salah satu curug terindah yang ada di Bandung Barat, Jawa Barat dan bahkan Indonesia. Curug yang berlokasi di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, KBB ini sepintas mirip dengan air terjun Niagara di Provinsi Kanada Ontario yang berbatasan dengan negara bagian Amerika Serikat New York.
Lebar curugnya mencapai sekitar 60 meter dengan ketinggian sekitar 40 meter, memiliki 7 air terjun besar, dan beberapa air terjun kecil. Airnya tampak jernih karena berasal dari air cucuran pegunungan dan menghujam ke dasar curug yang dipenuhi bebatuan besar yang berasal dari proses letusan gunung berapi ratusan tahun lalu. Muara air Curug Malela mengalir ke Cisokan yang direncanakan akan dibangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Pumped Storage Upper Cisokan terbesar di Asia Tenggara.
Lokasi Curug Malela bisa dijamah dengan berkendaraan sekitar 3,5 jam perjalanan dari Padalarang. Untuk sampai ke curug pengunjung harus menempuh rute menantang mengingat jalan yang dilalui adalah jalan berbatu dan menanjak yang jaraknya mencapai sekitar 2-3 km. Setelah melewati jalan berbatu, kendaraan roda empat terpaksa harus diparkir sebab rute berikutnya adalah jalanan setapak yang hanya bisa dilalui sepeda motor.
Untuk sampai di bibir curug pengunjung diharuskan berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang kali ini tidak bisa di lalui oleh kendaraan roda dua sekalipun. Jalan yang dilalui pun cukup terjal karena tekstur tanahnya menurun dengan kemiringan rata-rata 30-40 derajat. Kewaspadaan harus dijaga apalagi di musim penghujan sebab jalan yang dilalui sangat licin, jika tidak tubuh bisa jatuh terjerembab ke pinggir jurang mengingat kawasan jalan setapak yang dilalui adalah perbukitan.
Jadi bagi Anda yang penasaran, silahkan luangkan waktu untuk berkunjung ke tempat ini. Namun disarankan anda memiliki waktu luang untuk berada di kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur ini. Pasalnya jika anda hanya berwisata pulang dan pergi dijamin tubuh anda akan merasa sangat lelah. Paling tidak 2 atau 3 hari berada di Rongga akan membuat anda menikmati Bandung Barat yang sesungguhnya.

Situ Ciburuy
Situ Ciburuy sebagai salah satu aset objek pariwisata di Kabupaten Bandung Barat memang belum tertata secara maksimal. Kendati begitu, tempat ini tetap menjadi salah satu objek wisata yang dikunjungi atau sekadar menjadi tempat persinggahan wisatawan lokal untuk beristirahat sambil menikmati tenangnya air Situ Ciburuy dan rindangnya pepohonan di kawasan ini.
Di tempat ini pengunjung bisa menikmati pemandangan situ. Bagi yang ingin berekreasi naik perahu untuk mengitari situ di tempat ini tersedia puluhan perahu bertenaga mesin yang siap mengantar untuk berkeliling. Bukan hanya perahu motor, perahu sepeda yang berpenumpang dua orang juga bisa menjadi pilihan untuk bersenang-senang bersama orang terkasih.
Situ Ciburuy - PHRI KBB
Lelah setelah berkeliling kawasan ini, Anda bisa menikmati makanan khas di Situ Ciburuy. Selain nasi timbel, karedok, atau lotek, plus minuman kelapa muda, pengunjung bisa memesan ikan bakar atau goreng yang dipancing langsung dari Situ Ciburuy. Hal itu dikarenakan di situ ini banyak terdapat ikan seperti nila, patin, yang tidak pernah habis walaupun terus-terusan dipancing.
Lokasi tenda-tenda makanan bagi pengunjung terdapat di pinggir-pinggir situ. Sehingga sambil menikmati makanan pengunjung juga diberi bonus pemandangan Situ Ciburuy yang terhampar luas. Atau bagi yang ingin menikmati sensai lebih, pengunjung bisa menikmati makanan di restoran yang berada di tengah-tengah Situ Ciburuy.
Untuk mengaksesnya Anda harus terlebih dahulu naik perahu sekitar 10 menit baru bisa tiba di Pulau Cinta, begitu masyarakat sekitar menyebutnya. Di pulau ini beragam menu makanan dan minuman juga disajikan termasuk beragam permainan yang menjadi hiburan bagi anak-anak.
Tiket masuk ke tempat ini masih sangat murah. Bahkan jika dibandingkan dengan tiket masuk berbagai objek wisata di Bandung Barat, tiket masuk ke Situ Ciburuy adalah yang paling murah. Ini dikarenakan Pemkab Bandung Barat belum menargetkan pendapatan yang tinggi dari sektor pemasukan tiket seiring dengan belum tertatanya objek wisata ini.
Tidak usah bingung untuk berkunjung ke tempat ini. Situ Ciburuy tepat berada di pinggir jalan utama antara Padalarang dan Cipatat. Pengendara mobil pun bisa melihat Situ Ciburuy ketika melintas di Jalan Raya Padalarang. Atau jika ingin menggunakan kendaraan umum, bisa memilih angkutan Bus DAMRI tujuan Alun-alun Bandung-Ciburuy yang pemberhentian terakhirnya di Situ Ciburuy

Bendungan Cirata
Objek wisata Bendungan Cirata merupakan salah satu potensi wisata alam  yang ada di Bandung Barat. Berada di Desa Ciroyom, Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat, di tempat ini Anda bisa menyaksikan pemandangan ribuan jaring terapung tempat pembudidayaan ikan.
Lokasinya yang berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Cianjur menjadikan lokasi ini kerap dikunjungi pelancong dari daerah tersebut. Tidak heran jika pada saat akhir pekan banyak wisatawan lokal yang datang ke objek wisata yang juga sebagai pembangkit listrik Jawa-Bali.
Bendungan Cirata - PHRI KBB
Selain bisa menikmati jaring terapung, bagi yang hobi memancing juga bisa melampiaskan hobi menangkap ikan di tempat ini. Atau jika ingin berkeliling menggunakan perahu motor, banyak jasa angkutan perahu yang bisa mengantar berkeliling menikmati Waduk Cirata. Termasuk singgah dan berbelanja ikan segar di jaring terapung yang berada di tengah-tengah waduk.
Sebagai sentra pembudidayaan ikan yang dijual ke berbagai wilayah di tanah air, di kawasan ini pun banyak penjaja makanan ikan bakar maupun ikan goreng dadakan. Puluhan warung menjajakan makanan tradisional khas sunda dengan menawarkan pemandangan Waduk Cirata. Minuman khas di kawasan ini adalah kelapa muda yang bisa menjadi pelepas dahaga seusai Anda berkeliling area waduk.
Tidak hanya itu, walaupun belum dikelola secara profesional namun di tempat ini pun terdapat lokasi outbond. Bahkan jika pada musim liburan sekolah atau hari besar nasional di tempat ini pun sering terdapat berbagai permainan anak-anak tradisional seperti komedi putar hingga permainan motor ATV, bahkan hingga jet sky. Lokasi ini memiliki akses yang cukup bagus dan mudah di jangkau baik dari arah Cikalong Wetan ataupun Rajamandala.
Keberadaan Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat tidak hanya berfungsi sebagai penyuplai tenaga listrik bagi masyarakat di Jawa-Bali. Lokasinya yang berada pada 643 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan berada di antara pegunungan menjadikan bendungan Waduk Saguling tempat wisata alam yang sangat memesona.
Apalagi pemandangan alam dan air waduk hasil dari membendung aliran Sungai Citarum yang merupakan sungai terbesar di Jawa Barat. Di tempat ini bisa dihasilkan tenaga listrik dengan kapasitas mencapai 1.400 MW. Karenanya, seiring berjalannya waktu Waduk Saguling menjadi kawasan multiguna termasuk untuk kegiatan perkebunan, perikanan, agrikultur, pariwisata, dan lain-lain.
Daerah di sekitar Waduk Saguling berupa perbukitan, dengan banyak sumber air yang berkontribusi pada waduk. Hal tersebut membuat bentuk Waduk Saguling sangat tidak beraturan dengan banyak teluk. Akibatnya lokasi kawasan perairan di sepanjang Sungai Citarum menjadi tempat yang cocok untuk pengembangan wisata air ke depannya.
Selain itu di kawasan ini pun terdapat Curug Bedil yang sering dijadikan warga sekitar untuk berekreasi. Kendati belum tertata namun karena lokasinya yang tepat di pinggir jalan utama membuat banyak pengendara motor atau mobil yang menyempatkan diri untuk beristirahat di tempat ini.
Atau bagi anda yang ingin berendam air panas, di sekitar lokasi Waduk Saguling pun terdapat pemandian air panas yang bisa menjadi alternatif berwisata sambil berendam. Untuk menuju lokasi ini Anda bisa menempuh dua jalur berbeda. Yang pertama bisa menempuh rute Padalarang ke Rajamandala Cipatat, atau menempuh rute menelusuri kawasan Cililin, Cijenuk, dan Cipongkor. Pastinya rasa lelah sepanjang perjalanan akan terpuaskan manakala Anda tiba di tempat ini.

Sumber : http://phribandungbarat.com/page/77763/objek-wisata-wil-padalarang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar